ranie atikasari

Selasa, 25 Mei 2010

cupcakes



















Cupcakes sangatlah enak. Dengan berbagai bentuk yang menarik, masyarakatpun tertarik dan membelinya. Dengan perkembangan jaman cupcakes sudah banyak ragam dan variasinya, mulai dari toko biasa hingga berbagai branded ternama. semua orang suka cupcakes. cara membuatnya cukup mudah.

Bahan:

  • Mentega 275 gr
  • Gula Pasir 275 gr
  • Telur 3 btr
  • Tepung terigu 450 gr
  • Baking Powder 15 gr
  • Tepung Maizena 50 gr
  • Minyak goreng nabati 75 ml
  • Vanilla essence 1/12 sdm
  • Cream Cheese 250 gr
  • Gula Pasir 100 gr
  • Pistachio Paste 50 gr
  • Strawberry Paste 50 gr

Cara Membuat:

  1. Kocok mentega dan gula pasir sampai lembut, tambahkan telur satu per satu, kocok hingga rata, tambahkan vanilla essence.
  2. Masukan tepung terigu, maizena, dan baking powder sambil diayak dan diaduk rata. Tambahkan minyak goreng, aduk perlahan sampai rata.
  3. Tuang ke dalam cetakan muffin kecil yang telah dialasi cupcake sampai ¾ nya. Lalu, panggang dalam oven dengan suhu 180 derajat Celsius selama 25 menit. Angkat dan dinginkan.
  4. Untuk filling dan toping: kocok cream cheese dan gula pasir sampai halus. Bagi adonan jadi 2 bagian.
  5. Satu bagian campur dengan pistachio paste dan setengah bagian lagi dengan strawberry paste, jika diperlukan bisa ditambahkan sedikit pewarna merah. Masukkan ke dalam plastik segitiga yang diberi spuit. Hias cupcake lalu sajikan.

Untuk 10 buah

Tips:
• Gunakan krim untuk menghias cupcake dalam keadaan dingin agar hasilnya lebih cantik.
• Untuk pewarna, gunakan yang berbahan dasar minyak agar cantik dan tidak pecah.

Senin, 24 Mei 2010

AREMA JUARA!!!



AREMA menang..
AREMA menang..
AREMA menang..
Bravo Arema! Tim ber­juluk Singo Edan itu akhirnya mengunci ge­lar juara Indonesia Super League (ISL) 2009-2010. Sukses Arema ditentukan oleh hasil imbang 1-1 yang dipetik saat meladeni tuan rumah PSPS Pekanbaru di Stadion Ka­harudin Nasution kemarin (26/5). Arema ki­ni mengemas 70 poin, unggul empat ang­ka atas Persipura Jayapura yang ada di pe­ring­kat kedua.
Dengan hanya menyisakan satu per­tan­dingan, raihan poin Arema tak mungkin di­ke­jar Persipura. Apa pun hasil yang diraih dua tim itu pada laga pemungkas 30 Mei nanti tidak berpengaruh dalam perburuan ge­lar. Arema akan menantang Persija Ja­kar­ta, sedangkan Persipura menjamu Persiwa Wa­mena.

Itu adalah gelar keempat yang diraih Arema di pentas sepak bola nasional. Se­be­lumnya, Singo Edan menjadi jawara di ajang Galatama musim 1992-1993. Selain itu, Arema dua kali menjadi juara Copa Indonesia (2005 dan 2006).

''Hasil imbang ini merupakan hasil per­juangan maksimal anak-anak. Arema bermain bagus dan layak juara,'' kata pelatih PSPS Abdul Rahman Gurning kepada Riau Pos (Jawa Pos Group) kemarin.

Di atas lapangan, duel dua tim berjalan seru. Pada menit ketiga, tendangan spekulasi pe­nyerang PSPS Dzumafo Epandi Herman dari jarak 20 meter memaksa kiper Arema Kurnia Meiga berjibaku mengamankan gawangnya. Arema membalas dengan menciptakan beberapa peluang. Salah satu­nya adalah tendangan Esteban Guillen yang melebar di samping gawang tuan rumah.

Singo Edan terus menekan. Apalagi se­te­lah PSPS kehilangan gelandang serang asal Kamerun Cyril Emile Tchana yang ditarik ke­luar karena cedera pada menit ke-28. Pe­ta­ka buat PSPS terjadi pada menit ke-39. Le­wat serangan balik, striker Arema Noh Alam Shah berhasil memenangkan adu sprint dengan bek PSPS Agus Cima. Pe­nyerang asal Singapura itu pun menaklukkan kiper PSPS Dede Sulaiman.

Tuan rumah berhasil menyamakan ke­du­du­kan lewat eksekusi penalti Dzumafo E­pandi Herman pada menit ke-47. Penalti ter­sebut diberikan wasit Iis Isya Pramana setelah gelandang PSPS Putut Waringin Jati dilanggar di kotak terlarang.

Gol Dzumafo membuat tempo permainan meningkat. Tensi pertandingan pun ber­tam­bah panas. Pada menit ke-70, terjadi ke­te­gangan antar pemain dua tim. Itu berawal da­ri pelanggaran yang dilakukan bek PSPS Dedi Gusmawan kepada Noh Alam Shah. Melihat kejadian tersebut, gelandang Arema M. Ridhuan mendatangi Dedi. Keributan pun tak terhindarkan. Karena insiden ter­se­but, Dedi menderita luka di leher. Kejadian itu menyulut reaksi pemain lain dan ofisial dua tim.

Penonton terpancing. Mereka melempari bench Arema. Bahkan, pagar pembatas sempat dijebol penonton yang merangsek ke lapangan. Karena suasana semakin panas, pertandingan terhenti selama sekitar sepuluh menit.

Pelatih Arema Robert Albert membantah bahwa Noh Alam Shah di­se­but sebagai pemicu keru­suhan. ''Alam Shah bermain sesuai de­ngan instruksi. Secara ke­se­lu­ruh­an, sebe­nar­nya dua tim ber­main bagus, wasit yang tak te­gas yang membuat kondisi se­perti ini. Penalti yang di­be­rikan buat PSPS me­ru­pakan lelucon,'' katanya.

Di sisi lain, arsitek PSPS Abdul Rah­­man Gurning menyayangkan ke­ri­butan yang terjadi. Dia kecewa dengan ulah Noh Alam Shah dan menegaskan tidak akan memakai pemain seperti itu. ''Karakter pemain seperti dia (Alam Shah) bisa merusak tim dan persepakbolaan Indonesia,'' ujarnya.


ya...
tetapi ada dampaknya bagi para pelajar MALANG.
macaet di sana-sini karena AREMANIA dan AREMANITA pada turun ke jalan dan konvoi. mulai dari anak kecil sampai kakek nenek. mulai dari yang bawa bendera Indonesia, Arema sampai yang nggak bawa apa-apa.
ya aQ cuman takut merka ada apa-apa.
ya..
semoga tidak..
konvoinya hati-hati ya..

salam satu jiwa
ranie.gula.kapuk

Minggu, 16 Mei 2010